BIOLOGI
Menguji
terjadi osmosi pada umbi kentang
BIOLOGI - LAPORAN
PRAKTIKUM OSMOSIS PADA KENTANG
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
II. KOMPETENSI DASAR
Membandingkan mekanisme transport pada membran (difusi, osmosis,
transport aktif, endositosis, dan eksositosis).
III. INDIKATOR
Menjelaskan transport pada membran seperti transport pasif (difusi,
dan osmosis), transport aktif (endositosis, eksositosis).
IV. TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM
Praktikum ini telah dilaksanakan pada :
· Hari /
Tanggal : Senin, 9
September 2013
· Waktu : 08.30
WITA – 10.00 WITA
· Tempat : Laboratorium
Biologi SMAN 2 Kandangan
V. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui peristiwa plasmolisis atau
mengerutnya suatu kentang apabila di berikan larutan yodium dalam jangka waktu
tertentu.
VI. RUMUSAN MASALAH
·
Apa yang terjadi pada kentang pada
tiap-tiap beaker glass ? Mengapa demikian ?
·
Apa perbedaan antara difusi dengan
osmosis ?
·
Apa yang dapat disimpulkan dari kegiatan
diatas ?
VII. LANDASAN TEORI
1. TRANSPOR MELALUI MEMBRAN
Diketahui bahwa pada makhluk bersel banyak,
transportasi antarsel terjadi melalui membran plasma. Ada beberapa manfaat
transpor zat bagi sel, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Menjaga kesetabilan pH.
b. Menjaga konsentrasi zat dalam sel untuk kegiatan
enzim.
c. Memperoleh pasokan zat makanan, bahan energi,
dan bahan mentah lain.
d. Membuang sisa metabolisme yang beracun.
e. Memasok ion-ion penting.
Zat yang dapat melalui membran plasma biasanya
merupakan zat yang dapat larut. Selain ukuran molekul, sifat-sifat zat yang
mempengaruhi transportasi, pada membran antara lain kandungan muatan listrik,
jumlah molekul air yang terikat, dan daya lewat dalam zat lemak.
Membran plasma mempunyai sifat selektif
semipermeabel, yaitu mampu memilih zat yang dapat menembusnya. Hal tersebut
berkaitan dengan sifat permeabilitas membran. Beberapa sifat permeabilitas
membran adalah sebagai berikut.
a. Permeabel, dapat ditembus oleh semua jenis zat.
b. Impermeabel, tidak dapat ditembus oleh semua
jenis zat.
c. Permeabel diferensial (permeabel selektif),
hanya dapat ditembus oleh beberapa jenis zat. Contohnya adalah membran semi
parmeabel yang terdapat pada nukleus.
Gerakan zat melalui membran dapat dibagi menjadi
dua macam yaitu gerakan pasif yang tidak memerlukan energi (difusi, osmosis)
dan gerakan aktif yang memerlukan energi (endositosis, eksositosis).
2. OSMOSIS
a. PENGERTIAN OSMOSIS
Osmosis merupakan proses perpindahan
molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi
pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial parmeabel. Jika
konsentrasi dalam larutan sel lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi
lingkungan sekitarnya, maka air akan bergerak ke luar meninggalkan sel secara
osmosis dan begitu juga sebaliknya.
b. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
· Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di
dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi
pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang
berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
· Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin
cepat proses difusi
· Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan
energy untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula
osmosisnya.
3. LARUTAN
Larutan berdasarkan konsentrasi terhadap sel
dibagi menjadi dua antara lain :
· Larutan hipertonik (hiper = lebih dari) adalah
larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dari konsentrasi dalam sel.
Larutan garam dan larutan gula adalah hipertonik terhadap kebanyakan sel.
· Larutan hipotonik (hipo = rendah dari) yaitu
larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan konsentrasi di dalam
sel. Larutan hipotonik memiliki banyak molekul air bebas dibandingkan yang
terdapat pada sel.
Beberapa makhluk hidup memiliki konsentrasi
seimbang antara air dan zat terlarut di dalam sel dan di luar sel atau
sekelilingnya. Saat itu sel dikatakan isotonik terhadap sekelilingnya.
VIII. HIPOTESIS
Hipotesis satu berbunyi, “Ada perubahan ukuran
umbi kentang sebelum dan sesudah uji coba.”
Hipotesis dua berbunyi, “Tidak ada perubahan
ukuran umbi kentang sebelum dan sesudah uji coba.”
IX. ALAT DAN BAHAN
1.
Penggaris
2.
Gelas kimia 3 buah
3.
Alat pemotong
4.
Umbi kentang
5.
Pinset
6.
Pipet
7.
Larutan yodium
1%, 10%, 100%
1.
Potonglah
kentang menjadi 15 kubus yang masing-masing
berukuran 2 x 2cm
2.
Siapkan 3
buah beaker glass, berilah kode A,B,C
3.
Tuangkan
larutan yodium 1 % ke dalam beaker glass A, larutan yodium10% kedalam beaker
glass B larutan yodium 100% ke dalam beaker glas C
4.
Masukkan
5 buah kubus kentang ke dalam tiap-tiap beaker glass.
5. Pada interval 5 menit, keluarkan sebuah kubus
kentang dari tiap-tiap beaker glass dan potonglah menjadi 2 bagian
dengan memakai silet.
6. Ukurlah jarak larutan yodium yang masuk
kedalam kubus dengan
mengukurnya
mulai dari tepi irisan kubus menuju ke daerah tewngah yang masih dapat teramati warna larutan yodium nya.
7.
Hitung
lah jarak rata-ratanya selama waktu 25 menit
8.
Laporkan
hasil penelitianmu dalam bentuk laporan lengkap yang berisi
·
Pendahuluan : Latar
belakan masalah, tujuan penelitian
·
Metode : Alat & bahan, waktu dan tempat penelitian, tujuan
·
penelitian
·
Pembahasan
·
Kesimpulan
XI. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan percobaan diatas didapatkan data sebagai berikut :
TABEL PENGAMATAN
Kentang
|
A
|
B
|
C
|
Kadar yodium
|
1 %
|
10 %
|
100%
|
Ukuran :
-Sebelum
-Sesudah 5 mnt
-Sesudah 10 mnt
-Sesudah 15 mnt
-Sesudah 20 mnt
-Sesudah 25 mnt
|
1 x 1 cm
1 cm
1
0,9
0,9
0,8
|
1 x 1 cm
0,9
0,9
0,8
0,7
0,7
|
1 x 1 cm
0,8
0,8
0,7
0,7
0,6
|
XII. PEMBAHASAN
Pada
tabel A bila setelah kentang di campurkan dengan yodium 1% selama 5 menit tidak
mengalami perubahan . Setelah 10 menit kemudian kentang teteap tidak mengalami
perubahan. Untuk 15 menit kemudian kentang
akan mengalami pengerutan dari 1
cm sampai 0,9. Pada menit ke 20 kentang tetap pada ukuran 0,9 cm. Dan pada
menit ke 25 kentang mengalami penyusutan menjadi 0,7 cm.
Pada
tabel B bila setelah kentang di campurkan dengan yodium 10% selama 5 menit
mengalami perubahan ukuran menjadi 0,9 cm dari 1 cm . Setelah 10 menit kemudian
kentang tetap tidak mengalami perubahan. Untuk 15 menit kemudian kentang akan mengalami pengerutan dari 0,9 sampai 0,8
cm . Pada menit ke 20 kentang menyusut jadi 0,7 cm. Dan pada menit ke 25
kentang tidak mengalami perubahan.
Pada
tabel C bila setelah kentang di campurkan dengan yodium 100% selama 5 menit mengalami perubahan
ukuran menjadi 0,8 cm dari 1 cm . Setelah 10 menit kemudian kentang tetap tidak
mengalami perubahan. Untuk 15 menit kemudian kentang akan mengalami pengerutan dari 0,8 sampai 0,7
cm . Pada menit ke 20 kentang tidak mengalami perubahan. Dan pada menit ke 25
kentang mengalami penyusutan jadi 0,6 cm.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
· Konsentrasi air dan zat yang terlarut
· Ketebalan membran
· Suhu dan cahaya matahari
· Waktu
XIII. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
·
Permasalahan : Sulit untuk
menyamakan ukuran masing-masing silinder umbi kentang tersebut.
·
Solusi
: Membentuk kentang tersebut menjadi dadu dengan penggaris agar
ukuran panjang dan lebarnya sama
XIV. KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa : “Terdapat perubahan ukuran umbi
kentang sebelum dan sesudah praktikum.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar