Selasa, 04 Maret 2014

BIOLOGI - LAPORAN PRAKTIKUM OSMOSIS PADA KENTANG

BIOLOGI
Menguji terjadi osmosi pada umbi kentang


BIOLOGI - LAPORAN PRAKTIKUM OSMOSIS PADA KENTANG

I.              STANDAR KOMPETENSI
Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.

II.           KOMPETENSI DASAR
Membandingkan mekanisme transport pada membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, dan eksositosis).

III.        INDIKATOR
Menjelaskan transport pada membran seperti transport pasif (difusi, dan osmosis), transport aktif (endositosis, eksositosis).

IV.        TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM
Praktikum ini telah dilaksanakan pada :
·         Hari / Tanggal      :   Senin, 9 September 2013
·         Waktu                  :   08.30 WITA – 10.00 WITA
·         Tempat                 :   Laboratorium Biologi SMAN 2 Kandangan

V.           TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui peristiwa plasmolisis atau mengerutnya suatu kentang apabila di berikan larutan yodium dalam jangka waktu tertentu.

VI.        RUMUSAN MASALAH
·         Apa yang terjadi pada kentang pada tiap-tiap beaker glass ? Mengapa demikian ?
·         Apa perbedaan antara difusi dengan osmosis ?
·         Apa yang dapat disimpulkan dari kegiatan diatas ?

VII.     LANDASAN TEORI
1.         TRANSPOR MELALUI MEMBRAN
Diketahui bahwa pada makhluk bersel banyak, transportasi antarsel terjadi melalui membran plasma. Ada beberapa manfaat transpor zat bagi sel, diantaranya adalah sebagai berikut :
                                          a.         Menjaga kesetabilan pH.
                                          b.         Menjaga konsentrasi zat dalam sel untuk kegiatan enzim.
                                          c.         Memperoleh pasokan zat makanan, bahan energi, dan bahan mentah lain.
                                          d.         Membuang sisa metabolisme yang beracun.
                                          e.         Memasok ion-ion penting.

Zat yang dapat melalui membran plasma biasanya merupakan zat yang dapat larut. Selain ukuran molekul, sifat-sifat zat yang mempengaruhi transportasi, pada membran antara lain kandungan muatan listrik, jumlah molekul air yang terikat, dan daya lewat dalam zat lemak.
Membran plasma mempunyai sifat selektif semipermeabel, yaitu mampu memilih zat yang dapat menembusnya. Hal tersebut berkaitan dengan sifat permeabilitas membran. Beberapa sifat permeabilitas membran adalah sebagai berikut.
                                       a.           Permeabel, dapat ditembus oleh semua jenis zat.
                                       b.          Impermeabel, tidak dapat ditembus oleh semua jenis zat.
                                        c.            Permeabel diferensial (permeabel selektif), hanya dapat ditembus oleh beberapa jenis zat. Contohnya adalah membran semi parmeabel yang terdapat pada nukleus.

Gerakan zat melalui membran dapat dibagi menjadi dua macam yaitu gerakan pasif yang tidak memerlukan energi (difusi, osmosis) dan gerakan aktif yang memerlukan energi (endositosis, eksositosis).

2.         OSMOSIS
a.      PENGERTIAN OSMOSIS
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial parmeabel. Jika konsentrasi dalam larutan sel lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan bergerak ke luar meninggalkan sel secara osmosis dan begitu juga sebaliknya.

b.      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
·         Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
·         Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
·         Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.

3.         LARUTAN
Larutan berdasarkan konsentrasi terhadap sel dibagi menjadi dua antara lain :
·         Larutan hipertonik (hiper = lebih dari) adalah larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dari konsentrasi dalam sel. Larutan garam dan larutan gula adalah hipertonik terhadap kebanyakan sel.
·         Larutan hipotonik (hipo = rendah dari) yaitu larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan konsentrasi di dalam sel. Larutan hipotonik memiliki banyak molekul air bebas dibandingkan yang terdapat pada sel.
Beberapa makhluk hidup memiliki konsentrasi seimbang antara air dan zat terlarut di dalam sel dan di luar sel atau sekelilingnya. Saat itu sel dikatakan isotonik terhadap sekelilingnya.

VIII.  HIPOTESIS

Hipotesis satu berbunyi, “Ada perubahan ukuran umbi kentang sebelum dan sesudah uji coba.”
Hipotesis dua berbunyi, “Tidak ada perubahan ukuran umbi kentang sebelum dan sesudah uji coba.”

IX.        ALAT DAN BAHAN
1.              Penggaris
2.              Gelas kimia 3 buah
3.              Alat pemotong
4.              Umbi kentang
5.              Pinset
6.              Pipet
7.              Larutan yodium 1%, 10%, 100%

X.           CARA KERJA
1.      Potonglah kentang menjadi 15 kubus yang masing-masing  berukuran   2  x 2cm
2.       Siapkan 3 buah beaker glass, berilah kode A,B,C
3.       Tuangkan larutan yodium 1 % ke dalam beaker glass A, larutan yodium10% kedalam beaker glass B larutan yodium 100% ke dalam beaker glas C
4.       Masukkan 5 buah kubus kentang ke dalam tiap-tiap beaker glass.
5.       Pada interval 5 menit, keluarkan sebuah kubus kentang dari tiap-tiap beaker glass dan potonglah menjadi 2 bagian dengan memakai silet.
6.      Ukurlah jarak larutan yodium yang masuk kedalam kubus dengan
mengukurnya mulai dari tepi irisan kubus menuju ke daerah tewngah yang masih dapat teramati warna larutan yodium nya.
7.      Hitung lah jarak rata-ratanya selama waktu 25 menit
8.      Laporkan hasil penelitianmu dalam bentuk laporan lengkap yang berisi
·         Pendahuluan         :  Latar belakan masalah, tujuan penelitian
·         Metode                 : Alat & bahan, waktu dan tempat penelitian, tujuan
·         penelitian
·         Pembahasan
·         Kesimpulan

XI.        HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan percobaan diatas didapatkan data sebagai berikut :

TABEL PENGAMATAN
Kentang
A
B
C
Kadar yodium
1 %
10 %
100%
Ukuran : -Sebelum
                -Sesudah 5 mnt
                -Sesudah 10 mnt
                -Sesudah 15 mnt
                -Sesudah 20 mnt
                -Sesudah 25 mnt
1 x 1 cm
1 cm
1
0,9
0,9
0,8
1 x 1 cm
0,9
0,9
0,8
0,7
0,7
1 x 1 cm
0,8
0,8
0,7
0,7
0,6


XII.     PEMBAHASAN
            Pada tabel A bila setelah kentang di campurkan dengan yodium 1% selama 5 menit tidak mengalami perubahan . Setelah 10 menit kemudian kentang teteap tidak mengalami perubahan. Untuk 15 menit kemudian kentang  akan mengalami pengerutan dari  1 cm sampai 0,9. Pada menit ke 20 kentang tetap pada ukuran 0,9 cm. Dan pada menit ke 25 kentang mengalami penyusutan menjadi 0,7 cm.
            Pada tabel B bila setelah kentang di campurkan dengan yodium 10% selama 5 menit mengalami perubahan ukuran menjadi 0,9 cm dari 1 cm . Setelah 10 menit kemudian kentang tetap tidak mengalami perubahan. Untuk 15 menit kemudian kentang  akan mengalami pengerutan dari 0,9 sampai 0,8 cm . Pada menit ke 20 kentang menyusut jadi 0,7 cm. Dan pada menit ke 25 kentang tidak mengalami perubahan.
            Pada tabel C bila setelah kentang di campurkan dengan yodium  100% selama 5 menit mengalami perubahan ukuran menjadi 0,8 cm dari 1 cm . Setelah 10 menit kemudian kentang tetap tidak mengalami perubahan. Untuk 15 menit kemudian kentang  akan mengalami pengerutan dari 0,8 sampai 0,7 cm . Pada menit ke 20 kentang tidak mengalami perubahan. Dan pada menit ke 25 kentang mengalami penyusutan jadi 0,6 cm.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
·         Konsentrasi air dan zat yang terlarut
·         Ketebalan membran
·         Suhu dan cahaya matahari
·         Waktu


XIII.  PERMASALAHAN DAN SOLUSI

·         Permasalahan : Sulit untuk menyamakan ukuran masing-masing silinder umbi kentang                                tersebut.
·         Solusi               :  Membentuk kentang tersebut menjadi dadu dengan penggaris agar ukuran                                      panjang dan lebarnya sama

XIV.  KESIMPULAN


          Berdasarkan praktikum tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa : “Terdapat perubahan ukuran umbi kentang sebelum dan sesudah praktikum.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar