Selasa, 04 Maret 2014

Cerpen anak sma

Only You
“Mengapa Tuhan takdirkan demikian ?”

Penulis                        : Cynthia kartika Yolanda ( XI A 2 )
Tema                            : Percintaan
Judul                             : Only You ( Mengapa Tuhan Takdirkan Demikian )
Tokoh                          : -    Nayla
-         Adit
-         Rama
Penokohan                : - Nayla  : ceria, baik dan cantik
                                      - Adit    : baik, perhatian dan tampan
                                      - Rama : baik, perhatian, perduli dan tampan
Sudut Pandang         :  Akuan (orang pertama )
Alur                            :  Maju
Latar                           :  -      Tempat    : sekolah dan rumah
                                       -     Suasana  : bagahia dan sedih
-         Waktu       : pagi, siang dan malam
Amanat                      :  Janganlah terburuk dalam satu situasi, apapun yang terjadi seberat apapun cobaan itu berusahalah untuk bangkit dan hadapi kenyataan








            Perkenalkan namaku Syahmina Nayla Zahra, aku akrab di panggil Nayla, aku adalah seorang siswi Sekolah Menengah Atas ( SMA ) dan sekarang aku duduk di bangku kelas 3. Seperti biasa sebagai pelajar setiap harinya kujalani aktivitasku dengan sekolah. Berbeda dengan beberapa hari sebelumnya yang terlihat mendung, pagi itu cuaca sangat cerah. Pagi itu aku merasa begitu ceria dan bersemangat, ku kayuh sepedaku dengan cepat agar lekas sampai ke sekolah.
           
            Bel berbunyi, jam pelajaran pun akan segera di mulai, guru fisika yang di nanti-nanti akhirnya memasuki ruang kelas dan saat beliau ingin menulis di papan tulis tiba-tiba…
#tok- tok- tok.. suara pintu berbunyi, lalu pintu kelas terbuka dan kulihat ada sesosok pria yang tampak berdiri disana
            Pria itu  :  “permisi pak,, saya …”
            Guru      : “ ah tunggu-tunggu, saya tau kamu, kamu pasti anak baru itu kan ?”
            Pria itu  : “ i.. i,, i,, iya pak.” #tersenyum
Apa ?? Anak baru ?? Mataku langsung melihat ke arahnya, lalu dalam hati aku bergumam,
“ Apa ?? Dia anak baru di kelas ku ? Ya Tuhan apa ini mimpi ?? Aku akan sekelas dengan orang setampan itu ?? Ah ini pasti adalah sebuah keajaiban.”
            Guru      : “ silahkan masuk.”
            Pria itu  : “ Iya Pak.”
            Guru      : “ mari nak silahkan perkenalkan dirimu.”
            Pria itu  : “ Baik saya akan memperkenalkan diri saya, nama saya adalah Aditya                               Adam, saya adalah murid baru di sini, salam kenal.” #tersenyum
            Guru      : “ silahkan duduk nak, sepertinya di sebelah sana ada satu bangku                                        kosong, kau bisa duduk di sana.” #menunjuk ke arahku
            Pria itu  : “iya pak, terimakasih.”

            Hufttt, saat pria itu berjalan menuju ke arahku, lalu ia duduk tepat di sampingku, entahlah mengapa tapi sepertinya jantungku berdetak dengan begiu cepat.
“mungkinkah aku menyukainya ? ahh tidak,, aku hanya gugup saja, mana mungkin aku menyukainya, bahkan kenal saja tidak”
lalu ia menyapaku :
            Pria itu : “kenalkan aku Adit.”
            Aku       : “Nayla #tersenyum.”
           
            Tepat pukul 03:00 siang jam pelajaran sekolah sudah usai, namun sebagian murid ada yang memilih tetap berada di sekolah, entah untuk mengerjakan tugas bersama, mengikuti kegiatan ekskul  ataupun  sekedar bersantai saja seperti yang ku lakukan sekarang ini. Siang itu aku memilih untuk tidak langsung pulang ke rumah karena cuaca sedang hujan. 1 jam berlalu hujan tak kunjung reda namun aku merasa bahagia karena hujan aku sangat menyukai hujan,, sore itu sambil menikmati secangkir kopi hangat aku duduk di taman sekolah menikmati indahnya rintik gerimis hujan, tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggil namaku “Nayla ?”..  Spontan aku langsung menolehkan kepalaku dan menglihat kearah orang itu, ternyata dia adalah anak baru di kelasku tadi.
            Aku : “hay Dit..” #tersenyum
            Adit : “boleh aku duduk?”
            Aku : “ya tentu”
            Adit : “ sedang apa kau disini ?”
            Aku :  “aku ?? heum aku sedang menikmati indahnya hujan, kau sendiri”
            Adit : “aku sedang berkeliling untuk menglihat-lihat sekolah ini, apa kau menyukai                                    hujan ?”
            Aku : “ ya aku sangat menyukainya, hujan seperti sebuah berkah dalam hidupku,                                     bagaimana denganmu apa kau juga menyukainya ?”
            Adit : “tidak.”
            Aku : “mengapa ?”
            Adit : “karena hujan dapat membuatmu menjadi sakit,  aku lebih menyukai hari                              yang cerah dan matahari.”
            Aku : “begitukah ? lalu kenapa kau juga duduk disini ? bukankah disini sedang                              hujan.”
            Adit : “karena aku ingin berteman denganmu”
Aku memandangnya dengan tatapan aneh ? mengapa ia ingin berteman denganku, bukankah sekarang lagi hujan, dan dia tak suka hujan. Dalam hati aku bergumam “mengapa ada orang yang tidak menyukai hujan, padahal hujan itu indah dan memberikan kita air dan kesejukan”

            Hampir dua bulan  berlalu, mengenalnya lalu berteman dengannya terasa menyenangkan aku tak tahu mengapa tapi saat bersama dengan pria itu aku merasa nyaman. Mungkinkah aku menyukainya ? Ahh kurasa tidak, mungkin aku merasa begitu hanya karena aku terlalu sering bersamanya.  Saat awal masuk sekolah dia meminjam semua buku catatan sekolahku dan dia beberapa kali mengajakku untuk menemaninya mencari buku-buku pelajaran sekolah. Mungkin dari sanalah awal dari kedekatan kami.

12 Februari 2015 hari itu cuaca sangatlah panas.
            Adit : “selamat siang nona, kenapa kau terlihat begitu lesu heh ?”
            Aku : “panas banget tau, hufft”
            Adit : “pulang sekolah ini mau ku traktir makan es krim ?”
            Aku : “ beneran ?” #semangat
            Adit : “iya non, gitu dong semangat” #tersenyum
            Aku : “hehee”
            “Krinkkk,,, krinkkk,,” bel sekolah berbunyi, tanda jam pulang sekolah.
            Adit : “Nay mau ikut ?”
            Aku : “ panas-panas gini mau kemana  ?”
            Adit : “makan es krim neng, kan tadi lu mau gua traktir ”
            Aku : “ohh ayo”

            Cuaca yang terik membuatku menghabiskan 2 piring es krim sekaligus, rasanya segar sekali enak pula.
            Adit : “lu doyan apa kelaperan sih nay ?”
            Aku : “apaan ?”
            Adit : “hehee dasar anak kecil, es krim lu belepotan tau”
            Aku : “dimana gk ada ah.. blee”                     
            Adit : “sini biar gua bersihin” #menyapu es krim yang ada di mukaku.

            Sejenak Adit menatapku dengan begitu lekad, jantungku menjadi berdetak dengan begitu cepat, sama seperti saat pertama kali aku bertemu dengannya dan aku pun langsung menyingkirkan tangannya.  Saat itu kami berdua terdiam, suasana yang semula hangat berubah jadi hening. Tiba-tiba saja terdengar suara “DUARR..” seperti sebuah petir, haripun menjadi mendung dan rintik hujan turun membasahi bumi. Akupun menengok ke arah jendela sambil berkata.
            Aku : “bukankah tadi cuaca sangat panas.”
            Adit : “ya,, bukankah kau merindukan mereka ?”
            Aku : “tentu ssja, mengapa kau tak menyukainya ?”
            Adit : “mereka seperti membawa kesedihan untukku, mereka membuatku harus                              berpisah dengan orang yang paling ku cintai di dunia ini”
            Aku : “ siapa ?? kekasihmu ?”
            Adit : “Karina”
            Sontak aku merasa sedih, hatiku menjadi tak karuan saat dia mengatakan orang yang paling dia cintai bernama Karina ?? Mungkinkah aku cemburu ??
            Adit : “kenapa kau diam ?”
            Aku : “ahh tak kenapa-kenapa, yu kita pulang sepertinya hujan sudah teduh”
            Adit : “tunggu gua bayar dulu”
            Dalam perjalanan pulang dia mengajakku berkeliling sebentar          
            Adit : “Nay”
            Aku :”ya”
            Adit : “Kenapa dari tadi lu banyak diam”
            Aku :”gak”
            Adit : “kita jalan bentar”
            Aku : “mau kemana buat apa ?”
            Adit : “mau hibur elu”
            Aku : “gak, makasih”
            Adit : “Nay… #menarik tanganku sambil berlari”
            Aku : “jangan lari Dit”
            Adit : “coba liat, apa kau menyukai itu ?”
            Aku : “pelangi ? tentu saja, hujan di hari panas akan membuat pelangi yang                                               indah”

                                                -------------------
Nayla :
“Kadang aku merasa jatuh cinta kepadanya seperti bernapas, ,, terlalu mudah. Dan sangat mudah sampai-sampai aku tidak menyadarinya.”

“Aku adalah hujan dan dia itu matahari, maka jika dipersatukan kami akan membentuk sebuah pelangi yang indah “

                                                -------------------
30 Maret 2015
Sore itu saat pulang semua orang telah sekolah aku masih berada di dalam kelas, giliran piket kebersihan ya itulah alasannya, biasanya selalu ada dia,, dia yang selalu menemani dan membantuku,, namun 2 minggu belakangan dia begitu acuh terhadapaku,, Adit mengapa kau demikian ??
Saat ku bersihkan mejanya ku temukan sebuah buku di dalam laci tuan matahari itu, entahlah mungkin dia tanpa sengaja meninggalkannya disana, awalnya aku tak ingin membukanya, tapi hatiku begitu penasaran dengan isinya, perlahan ku buka buku itu dan halaman pertama bertuliskan

7 Novcember 2014
Hari pertama aku bertemu denganya, pandanganku hanya tertuju padanya

14 November 2014
Senyumnya membuatku luluh, setiap hari senyumnya lah yang selalu kunanti

07 Desember 2014
Nayla, entah mengapa, mendadak aku merasa bahwa berkenalan dengan si pemilik nama itu sepertinya  menyenangkan.
Gadis itu seperti kekanakan TK  saat dia menglihat hujan, entalah apa yang membuatnya begitu menyukai hujan, bahkan saat hari pertama ku bertemu dengannya ku temui dia duduk di bangku taman sambil menikmati gerimis yang membasahi bajunya. Gadis itu selalu membuatku bahagia.


10 Desember 2014
“Aku mencintainya tanpa diketahui.
Aku mencintainya dalam diam.
Aku mencintainya dalam satu sudut pandang.
Aku mencintainya di satu sisi.
Ya, aku percaya.
Jika takdirku adalah dirimu,
kau akan memilihku. Nanti.” 

14 Desember 2014
Kami semakin dekat, hari itu aku merasa begitu bersalah padanya karna aku telah membuatnya kecewa

21 Desember 2014
Aku jatuh cinta pada gadis itu, ingin ku nyanyikan lagu ini untuknya
Oh, matanya
Membuat bintang-bintang terlihat seperti tidak bercahaya
Rambutnya, jatuh sempurna tanpa sengaja
Dia begitu indah dan aku mengatakan kepadanya setiap hari
Aku tahu, ketika aku memuji dia tidak akan percaya padaku
 Dan itu sangat, menyedihkan untuk berpikir bahwa ia tidak melihat apa yang aku lihat 
Tapi setiap kali ia menanyakan “Apakah aku tampak oke?”
 Aku berkata ketika aku melihat wajahmu
Tidak ada satu hal pun yang akan berubah
Karena kau luar biasa
Dan ketika kau tersenyum dunia seakan berhenti dan menatap untuk sejenak
Karena gadis, kamu luar biasa apa adanya dirimu
Tawanya, dia tidak menyukainya tapi aku pikir itu sangat seksi
 Dia begitu indah dan aku mengatakan kepadanya setiap hari
Oh tahukah engkau, tahukah engkau, tahukah engkau?
Aku tidak akan pernah memintamu untuk berubah
 Jika kesempurnaan itu yang kau cari maka tetaplah seperti itu jadi jangan repot-repot menanyakan apakah kamu terlihat oke
Kau tahu aku akan mengatakan ketika aku melihat wajahmu tidak ada satu hal pun yang akan berubah  
Karena kau luar biasa  dan ketika kau tersenyum
Dunia seakan berhenti dan menatap untuk sementara waktu karena gadis, kamu luar biasa Apa adanya dirimu
Kamu kamu, kamu luar biasa hanya kau yang bisa
Ketika aku melihat wajah kamu tidak ada satu hal yang aku akan berubah karena kau luar biasa
Dan ketika kamu tersenyum
Semua berhenti dan menatap seluruh dunia untuk sementara Karena gadis kamu yang menakjubkan Hanya kau yang bisa

05 Januani 2015
Ku ingin dia mengetahui apa yang ku rasa,
“Jantungku berdebar kencang
Warna-warni dan janji-janji
Bagaimana agar berani?
Bagaimana bisa aku mencintai saat aku takut jatuh?
Namun melihatmu sendirian
Segala bimbangku mendadak hilang
Selangkah lebih dekat
Tiap hari aku mati karena menantimu
Kasih jangan takut Aku tlah mencintaimu
Selama ribuan tahun
Aku akan mencintaimu selama ribuan tahun lagi
Waktu berhenti berputar
Semua tentangmu begitu indah
Aku akan berani
Tak akan kubiarkan segalanya berlalu begitu saja
Apa yang menghalangi di depanku
Tiap tarikan nafas
Tiap jam telah sampai di sini
Selangkah lebih dekat
Tiap hari aku mati karena menantimu
Kasih jangan takut Aku tlah mencintaimu
Selama ribuan tahun
Aku akan mencintaimu selama ribuan tahun lagi
Dan selama itu aku yakin aku akan menemukan dirimu
Waktu tlah membawa hatimu padaku
Aku telah mencintaimu selama ribuan tahun
Aku akan mencintaimu selama ribuan tahun lagi
Selangkah lebih dekat
Tiap hari aku mati karena menantimu
Kasih jangan takut Aku tlah mencintaimu
Selama ribuan tahun
Aku akan mencintaimu selama ribuan tahun lagi
Dan selama itu aku yakin aku akan menemukan dirimu
Waktu tlah membawa hatimu padaku
Aku telah mencintaimu selama ribuan tahun
Aku akan mencintaimu selama ribuan tahun lagi”

12 Februari 2015
Sore itu ku ajak dia untuk makan es krim, saat ku bersihkan pipinya dari es krim, tanpa sengaja ku terlalu menatapnya, saat itu ku sadari bahwa matanya begitu indah

22 Februari 2015
Hari itu aku mengajaknya menonton film di bioskop, dan dia memilih sebuah film bergenre sad romance, di akhir film dia menangis, saat itu aku ingin sekali menengakannya da memeluk tubuhnya itu

15 Maret 2015
Hari itu aku ingin menyampaikan perasaanku padanya, saat ingin menghampirinya di taman sekolah kulihat seorang pria lebih dahulu menyatakan cinta padanya, “kau tau saat itu aku terluka, mengapa waktu kita selalu salah.”

17 Maret 2013
Semenjak hari itu aku berubah, aku menjadi acuh padanya, aku memang pengecut, maafkan aku

23  Maret 2013
Apa kau membenciku ? Apakah kau ingin menjauh dariku
Saat aku melihat mu hanya gelak tawa yang ada, meskipun itu hanya sebuah senyum malu-malu. 
Mata sedihmu tengah melihat ke arahku, apa kau ingin bicara tentang perpisahan, sayang?
Kau rindu rupaku setiap hari, meskipun kau lelah, apa kau akan memaafkanku?
Pikirkanlah hal itu sekali lagi, pikirkanlah dengan hati-hati. Aku tidak ingin kehilangan dirimu.
Aku adalah seseorang yang bodoh karena telah membuatmu menangis,
Sejak aku membiarkanmu pergi, ada sesuatu yang hilang.
Mohon, maafkanlah aku karena tidak memikirkanmu. Mohon, aku ingin bernapas lagi.
Ketika aku melihatmu, Aku tidak dapat menghentikan air mataku yang terus menetes, kau membuatku terlihat sangat bodoh.
Jika mungkin saja perasaanmu berubah dan kau merasa seperti ingin kembali. Aku akan menunggu di ujung jalan ini sayang
Aku pikir aku sudah siap untuk menyetujui perpisahan kita, tapi sekarang terlalu banyak waktu telah terlewati dan aku masih sangat menderita setelah membiarkanmu pergi. Disana terlalu banyak hal yang harus aku tinggalkan.
Aku adalah seseorang yang bodoh karena telah membuatmu menangis, Sejak aku membiarkanmu pergi, ada sesuatu yang hilang.
Mohon, maafkanlah aku karena tidak memikirkanmu. Mohon, aku ingin bernapas lagi.
Dimana aku harus memulainya? Kapan aku harus mengatakannya. Semua hal yang berharga sekarang telah hilang. Meskipun tanpa harus mengatakannya, kita sudah tahu itu.
Tapi sayang, detik-detik juga menit-menit kebersamaan kita sungguh sangatlah indah. Aku rindu senyuman manis itu. Aku akan menggapainya untuk hatimu.
Hujan membasuh dan membawa pergi doa-doa sedihku. Apa mungkin kau melihatnya
Sekarang aku terluka. Melihat mu pergi jauh melukaiku. Kenapa ini sungguh sangat sulit. Aku memikirkanmu setiap malamnya.
Jika satu hari saja kau tidak berada disekitarku, Aku akan merasa tidak nyaman. Apa kau tahu itu. Tidak. Disana tidak ada alasan untukmu tahu itu.
Jika kau, entah dimana, memikirkankanku. Yakinlah bahwa saat itu kau sedang berada di jalan menuju kembali padaku.
Berkata aku akan mencintaimu, bahwa aku akan hanya melihatmu,
Aku merindukanmu, Aku hanya akan menahanmu. Kaulah cintaku satu-satunya. Aku ingin melindungimu. Kembalilah padaku! Aku hanya akan hidup untuk dirimu

                                                            --------------------------

            Saat ku baca semua isi diary itu, ku terduduk di sudut kelas tak bisa ku tahan isak tangis yang membanjiri mataku, aku memeluk erat buku itu, ingin ku katakana pada pemilik buku itu kalau aku tak pernah membencinya, dan aku juga menyukainya.
 “Dak ,, Dak,, Dak” seperti suara orang yang berlari di lorong kelas, tapi tak ku perdulikan semua itu, aku terus menangis melampiaskan perasaanku. Suara itu semakin dekat, dan se’akan menghampiriku. Lalu seorang pria berteriak “heyy apa kau lihat bukuku ?”. Aku mengenali suara pria itu, ya dia adalah Adit. Belum sempat aku menjawab pertanyaannya dia langsung menghampiriku dan bertanya, “kau menangis ? apa yang terjadi?”, saat itu ku peluk tubuhnya dengan erat seolah tak ingin melepaskannya, lalu aku berkata, “bukumu bukumu..”, dia menatapku sambil berkata “kau sudah membacanya?” . lalu ku jawab “ya, aku menemukannya dibawah lacimu”.
            Setalah kejadian itu kami mengetahui perasaan kami masing-masing, dan kami semakin dekat dan kamipun menjalin suatu hubungan special, hingga tiba saatnya pada tanggal 22 juni 215
Hari itu adalah hari perpisahan untuk seluruh siswa di SMA ku, tapi aku tak terlalu merasa sedih karna itu hanyalah sebuah perpisahan murid sekolah, dan aku masih bisa bersama Adit. Tapi ternyata itu semua tak sama seperti yang kuduga dan kuharapkan, sorenya dia mengajakku untuk jalan bersama, karena kami sama menyukai keindahan alam maka ia membawaku ke sebuah tempat yang sangat indah, udara segar nan sejuk, pemandangan yang hijau dan aneka bunga yang cantik nan indah dan ada sebuah pelangi di sana, pelangi itu mengingatkanku akan kenangan kami dulu, saat itu dia berkata
            Adit : “jika suatu saat aku tidak ada lagi disisimu maka lihatlah pelangi itu,                                                 bukankah ialah yang telah menyatukan kita”
            Aku : “apa maksudmu ?”
            Adit : “maafkan aku Nay tapi,,,”
            Aku : “ tapi apa ?? jangan membuatku takut Dit”
            Adit : “aku harus ikut dengan orang tuaku ke Amerika dan aku akan kuliah di                                California Institute of Technology (Caltech)”
            Aku : “jadi ??”
            Adit : “ya kita akan berpisah”
            Aku : “haruskah secepat ini dit ? haruskah saat aku masih ingin bersamamu ??”
            Adit : “Nay,, aku janji pasti akan kembali “
            Aku : “kapan ?”
            Adit :”secepatnya Nay”
            Aku : “selama 5 tahunkah aku harus menunggu Dit ?”

                                                --------------------------

            Semenjak memutuskan untuk berpisah aku dan Adit kami memilih untuk menempuh jalan hidup masing-masing, dan bahkan satu tahun setelah berpisah kami tidak pernah berhubungan lagi, alaannya karena aku telah menghapus semua kenangan tentang dia. Ya semenjak perpisahanku dengannya aku mengenal seorang prialain yang bernama Rama. Rama seperti angin yang membawa kesejukan dalam hidupku, dia selalu ada untukku begitu baik untukku, secara isik tidak ada yang kurang dari rama, dia tinggi, atletis, tampan, pintar pula, tapi sayang semua kelebihnnya itu tidak bisa membuatku jartuh cinta padanya, jauh di lubuk hatiku aku masih menyimpan perasaan pada Adit.
Usiaku telah beranjak 23 tahun, ibuku mulai sibuk mencarikan pendamping hidup untukku, tapi tetap saja aku tidak bisa mencintai orang ain selain Adit, aku tak tahu mengapa,, bahkan aku benci dengan kenyataan ini.

            Rama,, dia pernah beberapa kali menyampaikan perasaannya padaku, dan aku tahu,, tapi aku ta bisa menerimanya karena aku takut suatu saat nanti jika aku masih belum bisa melupakan Adit aku akan menyakitinya. Aku begitu nyaman saat berada disisi Rama.
“Ada banyak cara Tuhan mengahadirkan cinta mungkin engkau adalah salah satunya namun engkau dating disaat yang tidak tepat cintaku telah di miliki, seribu kali logiku untuk menolak tapi k tak bisa bohongi hati kecilku, bila saja diriku ini masih sendiri pastiku kan memilih dirimu Ram”
            Bahkan Rama juga sering berkunjung ke rumahku dan orangtuaku menyukainya, ayahku begitu cocok dengan Rama, dia begitu pintar untuk menyesuaikan diri dengan orang lain ya itulah Rama, ibuku juga menyukai Rama, bahkan ibuku juga mengenal ibu Rama. Lalu apa sekarangapa yang harus ku lakukan ?? tetap menunggu Adit atau Rama ?? Namun ini lah aku seorang Nayla yang bodoh aku tetap memilih Adit, meskipun aku tak tahu di mana dia sekarang, bagaimana kabarnya ? Dan bagaiman isi hatinya terhaapku lagi.

01 Mei 2021
Hari itu ku terima surat dari SMA ku dulu, di tulikan dalam surat itu bahwa SMA akan mengadakan Alumni untuk seluruh murid SMA angkatan tahun 2012-2015
26 Juni 2021
Hari itu adalah hari reuni sekolah, saat ku datang ke sekolah itu rsanya seperti membuka diary lama, saat ku telusuri setiap sudut sekolah rasanya aku seperti benar-benar merindukan seluruh kenangan akan masa lalu itu, dan tibalah aku di tempat favorit ku dulu, yaitu,,, taman sekolah. Rindu rasanya akan tempat itu, lalu ku duduk di sana sambil mengambil beberapa foto, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang, sontak aku pun  terkejut dan saat ku palingkan tubuhku ternyata orang itu adalah….
            Adit : “Nay #tersenyum”
            Aku : “Adit #memeluknya dengan erat”
            Adit : “bagiamana kabarmu ??”
            Aku : “aku ? aku sekarang gila,, karena aku sangat merindukanmu Dit”
            Adit : “aku juga merindukanmu Nay..”
Semenjak pertemuan kami di hari itu aku menjalani hari dengan begitu bahagia, setiap harinya ku habiskan watuku bersamanya, ku kenalkan dia pada Rama dan ku rasa tibalah saatnya untuk memperkenalkan Adit pada orang tuaku

27 Juli 2021
Malam itu ku ajak Adit untuk makan malam di rumahku, dari jam 7 ku tunggu dia, hingga tepat jam 12 malam dia tak kunjung dating, remuk,,, hancur,, itulah perasaanku, beberpa kali ku hubungi nomer hp Adit namun anehnya panggilan itu tak kunjung masuk, “maaf nomor yang anda tuju salah”  itulah nada balaan dari telponku, aku tak mengerti padahal semala ini aku selalu berhubungan dengan Adit lewat nomer itu dan tidak pernha salah sambungan seperti sekarang, Tengah malam itu Rama datang kerumahku, dia masuk ke kamarku dan dia mangatakan kalau aku sedang sakit jiwa,,,
            Rama : “Nay,, kenapa kau seperti ini heh ?? Apa kau itu sakit Nay ??”
            Aku    :  “Apa maksudmu Ram ??”
            Rama : “ apa kau tak sadar selama satu bulan ini kau seperti orang gila, berbicara                                      sendri, senyum sendiri, tertawa sendiri, bahkan saat kau mengenlakan                                orang yang bernama Adit itu ke padaku, orang itu sebenarnya tidak                                       pernah ada Nay, orang itu tidak pernah ada
            Aku    :  “pembohong kau Ram”
            Rama : “sejak saat itu aku mulai mencari informasi tentang orang yang bernama                              Adit itu Nay, dan bacalah Koran ini”
            Aku    : “Korban kecelakaan , satu orang tewas atas nama Aditya Adam.. “
                          “aku tak percaya Ram, mungkin saja itu hanyalah namanya saja yang                                 sama tapi orangnya berbeda”
            Rama : “aku ingin bertanya padamu Nay, selama kau bersama dengan Adit, apa                              kau pernah tahu dimana dia tinggal ? apa kau tahu kemana arah                                             tujuannya selain menemuimu ?? apa kau pernah menglihatnya dengan                              pakaian yang berbeda ???”
            Aku    :  #hanya terdiam
            Rama : “kenapa kau diam Nay ??”
            Aku    :  “aku tetap tidak percaya padamu Ram”
            Rama :  “baiklah Nay untuk membuktikannya kau bisa bertanya pada orang-orang                                      yang kau temui bersama Adit akhir-akhir ini, kau bisa meminta cctv                                      kepada mereka”
            Aku berlari ke sebuah minimarket yang ku kunjungi sore tadi bersama dengan Adit, ku tanyakan kepada pelayan mini market itu apakah benar aku dating bersama seorang pria atau hanya seorang diri, dan pelayan itu menjawab kalau sore tadi aku hanyalah dtang sendiri tapi aku seperti orang gila yang tersenyum sendiri berbicara sendiri seolah-olah pada orang di sampingku. Aku langsung tersungkur mendengar semua pernyataan itu, sungguh menyakitkanku, tapi aku masih beum percaya dan aku memaksa pelayan itu agara menunjukan remkan cctv yang ada disana, dan ternyata memang benar Adit itu tidak pernah ada. Saat itu Rama berusaha tuk menenangkanku dan membawaku pulang.
            Keesokan harinya, ada seorang wanita yang menemuiku, wanita itu seumuan dengan ibuku, dan dia bernama Karin.
Karin ?? bukankah Adit dulu pernah mengatakan kalau Karin adalah orang yang paling di cintainya,,
Ternyata wanita itu adalah ibunya,,, dia mengatakan kalau Ramalah yang memintanya untuk bertemu denganku dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, dia mengatakan bahwa Adit sudah tiada, apa maksudnya ?? aku tak percaya,
            Karina : #dia  meneteskan air mata sambil bercerita “saat seminggu sebelum reuni                                       sekolah di adakan Adit ingin pulang ke Indonesia sebelum dia pulang dia                                       mengatakan kalau dia ingin sekali menemui seorang wanita yang bernama                            Nayla, dia sangata merindukan wanita itu, dan ingin melamarnya, dia juga                       menunjukan foto wanita itu padaku, dan ini fotonya” #menyerahkan foto
            Aku     : #hanya terdiam dan menangis
            Karina : lalu dia melanjutkan ceritanya,” saat pejalanan menuju bandara mbil yang                                     di kendarai Adit mengalami kecelakaan dan naas saat itu adit harus koma                                      selama 2 minggu, dan pada tanggal 17 juli dia terbangun dari komanya lalu                           saat itu dia mengatakan (ibu aku menyayangimu, dan sampaikan salamku                                     juga untuk Nayla, aku juga sudah bertemu dengannya bu, dia terlihat                            begitu cantik dan bahagia), tak lama kemudian Adit menghembuskan nafas                  terakhirnya dan meningglakan kita untuk selamanya.”
                                                            ----------------------

            Saat itu terasa seperti gelap dan aku mulai hanyut lalu pingsan, 1 jam kemudian aku baru tersadar, saat itu orang pertama kulihat adalah Rama, dia berada disisiku sambil menggenggam erat tanganku,  aku kembali menangis dengan sekuat tenaga karena ku masih tak rela
            Nayla : “mengapa ia harus kembali datang kekehidupanku di saat itu, bahkan di saat aku sudah hamper melupakannya, kenapa ia harus menanamkan perasaan cinta padaku lagi, aku tak sanggup jika harus berakhir seperti ini.”

-The End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar