Senin, 10 Maret 2014

Tugas Kandungan surah Al-Insyirah, Al-Qaria’ah, Al-Zalalah

Tugas BTA
Kandungan surah Al-Insyirah, Al-Qaria’ah, Al-Zalalah
Isi kandungan surat Al-Insyirah berkaitan dengan akhir surat sebelumnya, ad-Duha. Yaitu perintah untuk menyampaikan dan menunjukkan nikmat-nikmat Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Diantara nikmat itu adalah wahyu yang selama ini telah beliau terima. Dalam surat ini beliau diingatkan agar terus menyampaikan dakwahnya,  walaupun penyampaian itu berat dan mendapat penolakan oleh banyak manusia. Beliau tidak perlu khawatir dan berkecil hati, karena Allah akan selalu bersama beliau.
# Sabar atau berlapang adalah kunci menghilangkan kesulitan, rintangan dan cobaan. Kita harus menerima ujian dari Allah SWT dengan hati yang tenang (sabar dan iklhas) agar beban yang dipikul kita tidak terasa.   Allah meringankan beban Nabi Muhammad sengan beberapa cara sebagai berikut
·        Allah mengangkat derajat Nabi Muhammad dengan cara meninggikan dan memuliakan akhlaknya di sisi     Allah.
·         Penyebutan lafaz Allah selalu berdampingan dengan nama Muhammah. Contohnya dalam dua kalimat syahadat.
·         Dimasukkannya seorang umat, Adikknya Umar Bin Khatab, Fatimah.
# Dibalik kesulitan itu ada kemudahan. Ulet adalah sifat yang harus kita miliki. Orang yang ulet akan selalu mencari jalan keluar dalam memecahkan masalah. Tentunya dengan disertai sabar dan tidak mudah putus asa.
# Bekerja keras disertai niat sungguh-sungguh, insya Allah keinginan kita dapat terkabul. Orang yang terbiasa hidup kerja keras mereka selalu bekerja menyelesaikan masalah yang belum tuntas. Pekerja keras juga orang yang pandai membagi waktu. Bayangkan saja, apabila mereka menggunakan waktu untuk nongkrong dipinggir trotoar, hidup mereka tidak akan sukses. Karena sesungguhnya kebanyakan orang sukses berasal  dari kerja keras. Berusaha dari nol dan pantang menyerah.


Kandungan surah al-Qari’ah dan Az-Zalzalah
Surah al-Qari’ah dan surah Az-Zalzalah sama-sama mengandung tentang kejadian pada hari kiamat, dalam ayat lain surat an-Naml ayat 87, Allah Berfirman:
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, Maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. Surat An-Naml: 87)
Ketika malaikat israfil telah meniup sangkakalanya sebagai pertanda datangnya hari kiamat, bumi bergoncang hebat, mengeluarkan segala isinya, langit terbelah dan hancur, matahari digulung dan bintang-bintang berjatuhan. Saat itulah manusia terkejut, sadar dan menyesali dirinya tidak mengimani hari yang dijanjikan itu. Hanya orang-orang beriman saja yang tidak menyesali dirinya karena mereka sudah memiliki bekal untuk menempuhnya. Kita tentunya tidak ingin termasuk golongan orang-orang yeng menyesal itu (Na’udzubillah).
Iman kepada datangnya hari yang dijanjikan, itu artinya iman kepada hari kiamat. Apa itu iman kepada hari kiamat? Menurut bahasa kiamat memiliki dua arti, yaitu kebangkitan dan akhir. Adapun menurut istilah kiamat berarti: hari kebangkitan manusia dari alam kubur ke alam akhirat untuk menerima pengadilan dari Allah. Atau hari saat berakhirnya alam semesta dan seisinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar