Tugas BTA
Kandungan surah Al-Insyirah, Al-Qaria’ah, Al-Zalalah
Isi kandungan surat
Al-Insyirah berkaitan dengan akhir surat sebelumnya, ad-Duha. Yaitu perintah
untuk menyampaikan dan menunjukkan nikmat-nikmat Allah kepada Nabi Muhammad
Saw. Diantara nikmat itu adalah wahyu yang selama ini telah beliau terima.
Dalam surat ini beliau diingatkan agar terus menyampaikan dakwahnya, walaupun penyampaian itu berat dan mendapat penolakan oleh
banyak manusia. Beliau tidak perlu khawatir dan berkecil hati, karena Allah
akan selalu bersama beliau.
# Sabar atau berlapang adalah
kunci menghilangkan kesulitan, rintangan dan cobaan. Kita harus menerima ujian
dari Allah SWT dengan hati yang tenang (sabar dan iklhas) agar beban yang
dipikul kita tidak terasa. Allah meringankan beban Nabi Muhammad sengan
beberapa cara sebagai berikut
· Allah
mengangkat derajat Nabi Muhammad dengan cara meninggikan dan memuliakan
akhlaknya di sisi Allah.
·
Penyebutan
lafaz Allah selalu berdampingan dengan nama Muhammah. Contohnya dalam dua
kalimat syahadat.
·
Dimasukkannya
seorang umat, Adikknya Umar Bin Khatab, Fatimah.
# Dibalik
kesulitan itu ada kemudahan. Ulet adalah sifat yang harus kita miliki. Orang
yang ulet akan selalu mencari jalan keluar dalam memecahkan masalah. Tentunya
dengan disertai sabar dan tidak mudah putus asa.
# Bekerja
keras disertai niat sungguh-sungguh, insya Allah keinginan kita dapat terkabul.
Orang yang terbiasa hidup kerja keras mereka selalu bekerja menyelesaikan
masalah yang belum tuntas. Pekerja keras juga orang yang pandai membagi waktu.
Bayangkan saja, apabila mereka menggunakan waktu untuk nongkrong dipinggir
trotoar, hidup mereka tidak akan sukses. Karena sesungguhnya kebanyakan orang
sukses berasal dari kerja keras. Berusaha dari nol dan pantang menyerah.
Kandungan surah al-Qari’ah dan
Az-Zalzalah
Surah al-Qari’ah dan surah
Az-Zalzalah sama-sama mengandung tentang kejadian pada hari kiamat, dalam ayat
lain surat an-Naml ayat 87, Allah Berfirman:
“Dan (ingatlah) hari (ketika)
ditiup sangkakala, Maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di
bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. dan semua mereka datang
menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. Surat An-Naml: 87)
Ketika malaikat israfil telah
meniup sangkakalanya sebagai pertanda datangnya hari kiamat, bumi bergoncang
hebat, mengeluarkan segala isinya, langit terbelah dan hancur, matahari
digulung dan bintang-bintang berjatuhan. Saat itulah manusia terkejut, sadar
dan menyesali dirinya tidak mengimani hari yang dijanjikan itu. Hanya
orang-orang beriman saja yang tidak menyesali dirinya karena mereka sudah
memiliki bekal untuk menempuhnya. Kita tentunya tidak ingin termasuk golongan
orang-orang yeng menyesal itu (Na’udzubillah).
Iman kepada datangnya hari
yang dijanjikan, itu artinya iman kepada hari kiamat. Apa itu iman kepada hari
kiamat? Menurut bahasa kiamat memiliki dua arti, yaitu kebangkitan dan akhir.
Adapun menurut istilah kiamat berarti: hari kebangkitan manusia dari alam kubur
ke alam akhirat untuk menerima pengadilan dari Allah. Atau hari saat
berakhirnya alam semesta dan seisinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar